Memiliki masalah dengan Al Washliyah, Wabup Deli Serdang, Lom Lom Suwondo Disebutkan Mengunci Langsung SMP Negeri 2 Menggalang? Ini Ceritanya

Deli Serdang | Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, Lom Lom Suwondo sebelumnya tidak pernah ikut dalam lakukan penyegelan gedung SMP Negeri 2 Menggalang di Dusun Petumbukan, Kecamatan Menggalang, sama seperti yang dikabarkan di mass media belakangan ini berjudul, “tengah Malam, Wakil Bupati Lom Lom dan Beberapa puluh Aparat Pemkab Deli Serdang Segel Kembali Bangunan Sekolah Mantan SMPN 2 Pertumbukan.”

Dalam cerita atau isi informasi itu mengatakan, Wabup Deli Serdang, Lom Lom Suwondo langsung pimpin penyegelan gedung SMP Negeri 2 Menggalang itu, pada Senin malam, 14 Juli 2025.

Berikut cuplikan cerita atau isi informasi di satu diantara media online: “Prihatinnya, kehadiran aparat di saat-saat penggantian hari itu dipegang secara langsung oleh Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo. Kehadiran mereka bukan justru menentramkan situasi yang pada Senin siangnya suara tangis pelajar-siswi sebelumnya sempat memecahkan halaman sekolah. Bukan juga menurunkan pekikan histeris dan kecaman-kecaman dari pelajar dan kader Al-Washliyah. Dan bukan juga memberi respon jeritan siswi yang sebelumnya sempat meminta bantuan pertolongan ke Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.”

“Isi informasi itu tidak sama sekali betul. Wakil Bupati sebelumnya tidak pernah ke Menggalang (SMP Negeri 2 Menggalang) untuk mengunci gedung SMP Negeri 2 Menggalang itu,” jelas launching yang diterima Realitaonline.id, Rabu (16/7/2025).

Penyegelan yang sudah dilakukan, pada Minggu, 13 Juli 2025 itu dilandasi persetujuan bersama Dinas Pendidikan Deli Serdang dengan Pengurus Wilayah Al Jamiyatul Washliyah Deli Serdang, dalam masalah ini Pengurus Cabang (PC) Al Washliyah Menggalang.

Persetujuan bersama itu tercantum pada Informasi Acara Serah Terima Barang Punya PD Al Jamiyatul Washliyah Kabupaten Deli Serdang di Gedung SMP Negeri 2 Menggalang, Kecamatan Menggalang, Kabupaten Deli Serdang, yang diberi tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang, Yudy Hilmawan dan Ketua PC Al Washliyah Menggalang, HM Amin TS. Dalam Informasi Acara Serah Terima Barang itu tercatat, “Di hari ini, Minggu, 13 Juli 2025, berada di SMPN 2 Menggalang, Kecamatan Menggalang, Kabupaten Deli Serdang.

Sesuai Ketentuan Menteri Dalam Negeri No.19 Tahun 2016 mengenai Dasar Pengendalian Barang Punya Pemerintahan Wilayah, jika gedung bangunan SMPN 2 Menggalang adalah asset Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, dalam masalah ini terdaftar di asset Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang.

Seterusnya, diberi waktu selambatnya 2 hari sesudah tanggal diberi tanda tangannya informasi acara ini, untuk dikeluarkan semua barang sebagai punya PD Al Jamiyatul Washliyah Kabupaten Deli Serdang dari gedung bangunan SMPN 2 Menggalang.

Barang punya Al Washliyah jika dikeluarkan dari gedung bangunan SMPN 2 Menggalang, karena itu faksi Pemkab/Dinas Pendidikan pun tidak bisa masukkan barang kepunyaannya (sama kosong).

Disegel bersama-sama dan sama tidak sama-sama manfaatkan gedung SMPN 2 Menggalang dan dikunci bersama memakai 2 buah kunci gembok.(HZ)

Perselisihan Bangunan Sekolah di Deli Serdang, Pelajar Jadi Korban

Proses belajar mengajarkan di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Dusun Petumbukan Kecamatan Menggalang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara terusik. Sampai hari ke-2 (15/7) Selasa pelajar tidak bisa belajar dalam ruang.

Ini karena faksi pemerintahan kabupaten mengunci gerbang sekolah karena sudah setuju dengan faksi sekolah tidak untuk memakai bangunan sekolah sepanjang proses perselisihan.

Kadis Kominfo Deli Serdang Khairul Azman menjelaskan ke-2 faksi telah setuju tidak untuk memakai bangunan sekolah itu. Sekolah disebut adalah asset Pemkab Deli Serdang yang pernah dipakai oleh pelajar-siswa SMP N 2 Menggalang, dan tanah sekolah ialah punya Al Washliyah.

Sementara itu Muhammad Amin Ketua Pimpinan Cabang Al Washliyah Menggalang menjelaskan untuk sekarang ini faksi sekolah tetap mengalihkan beberapa beberapa barang yang terdapat di ruang untuk dibawa ke gedung induk Al Washliyah. Beberapa pelajar akan belajar dalam gedung induk. Tetapi karena kebatasan ruangan karena itu faksinya akan membuat tenda di halaman sekolah. Al Washliyah mengharap perhatian pemerintahan untuk kenyamanan belajar mengajarkan.(#)