Deliserdang dan Sekolah yang Disegel: Tidak berhasilnya Kepimpinan Berbasiskan Nurani

Apa yang sudah dilakukan Bobby ini sebenarnya benar-benar sederhana, buka lagi akses pendidikan yang sebelumnya sempat tertutup oleh tarik-menarik pemilikan asset. Tidak ada cara hebat, tidak harus ketrampilan hukum tingkat tinggi. Perlu keberanian memutuskan berbasiskan akal sehat dan kebutuhan public. Dan cara ini semestinya menjadi pukulan kepribadian untuk Pemkab Deliserdang, terutama Bupati dr. Ludin Tambunan karena untuk memperoleh Jalan keluar ini tidak membutuhkan kepandaian politik Tingkat tinggi muapun pendekatan hukum yang hebat tapi cukup keberanian untuk memakai akal sehat dan Nurani.

Bila memang si bupati cemas akan resiko hukum, tidakkah dia dapat berunding dengan barisan agen hukumnya? Atau, bila perlu, konsultasi dengan pemprov bahkan juga pusat? Sayang, yang diputuskan malah perlakuan represif, mengunci gedung sekolah, hentikan proses mengajar-belajar, dan memunculkan kegelisahan bahkan juga sakiti hati warga.

Kekesalan public makin dalam saat Pemkab Deliserdang, lewat Wakil Bupati Lomlom Suwondo, malah keluarkan pengakuan yang menyulut kemelut. Dia seakan mempertentangkan organisasi masyarakat Islam satu sama yang lain, menyepelekan posisi Alwasliyah yang terang adalah satu diantara organisasi masyarakat Islam paling besar dan paling tua di Sumatera Utara. Dia ialah sisi dari renyut sejarah dan sosial keislaman Sumatera Utara. Benar-benar ini ialah sebuah pendekatan yang tidak cuma salah secara norma, tapi juga beresiko dengan sosial-politik. Bila pimpinan tidak jeli dalam menjaga serasi, karena itu yang dipertaruhkan ialah kestabilan sosial tersebut.

Seorang bupati dan wakil bupati tidak cuma punya beberapa pencoblosnya. Dia ialah pimpinan semua warga. Saat seorang kepala wilayah tidak berhasil berlaku netral dan adil, bermakna dia sedang mengecilkan derajat kepimpinannya.

Kita memang pantas sedih karena mekanisme demokrasi yang mahal ini hasilkan pimpinan yang masih belum dewasa secara politik dan sosial. Pimpinan yang hidup dalam bayangan euforia kemenangan, tidak dalam kesadaran jika dia pimpin rumah besar namanya Deliserdang yang dapat bersebelahan beragam kelompok, agama, suku, mazhab, dan organisasi masyarakat.

Deliserdang, seperti umumnya wilayah lain, perlu pimpinan yang berpikir tenang, memiliki jiwa besar, dan sanggup menjadi penghubung antara komponen warga. Bukan pimpinan yang jadikan kedudukan untuk alat menyelesaikan masalah politik masa silam.

Bila pimpinan wilayah masih repot membagikan warga ke kotak teman dan kotak musuh, karena itu masa datang wilayah itu sedang ditaruhkan. Kita perlu lebih dari sekedar kepala wilayah, kita perlu seorang negarawan.

Berikut refleksi penting untuk kita. Jika mekanisme yang kita Yakin ini belum seutuhnya sanggup hasilkan pimpinan yang mempunyai kewarasan perasaan dan keterpihakan ke manfaat umat. Kita perlu lebih dari sekedar pimpinan yang pintar secara akademis. Kita perlu pimpinan yang pintar secara kepribadian. Yang tidak biarkan ego dan sakit hati individu mempertaruhkan kebutuhan masyarakat kecil, khususnya beberapa anak yang cuma ingin bersekolah.

Duduk Kasus Sekolah Al-Washliyah Disegel Pemkab Deli Serdang

Heboh siswa sekolah Al-Washliyah di Petumbukan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang belajar di luar gedung sekolah pada hari pertama masuk sekolah. Hal itu dikarenakan gedung sekolah mereka disebut disegel Pemkab Deli Serdang.
Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara membenarkan adanya penyegelan gedung sekolah Al-Washliyah yang dilakukan Pemkab Deli Serdang tersebut.

“Ya (gedung sekolah Al-Washliyah disegel Pemkab Deli Serdang),” kata Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara kepada detikcom, Senin (14/7/2025).

Sengketa gedung dan lahan di Galang tersebut mulai mencuat di masa pemerintahan Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan. Untuk diketahui, gedung yang dipakai untuk sekolah tersebut memang milik Pemkab Deli Serdang, namun gedung itu berdiri di atas tanah milik Al-Washliyah.

Dedi mengaku pihak Pemkab menyegel gedung itu sejak Minggu (6/7/2025). Bahkan petugas Satpol PP turut diturunkan menjaga gedung sengketa tersebut. Pihak Pemkab juga meminta Al-Washliyah mengosongkan gedung itu.

“Kemarin hari Minggu, beberapa Satpol PP dan Kadis Pendidikan (Deli Serdang) serta aparat datang ke komplek gedung sekolah. Kemudian mereka meminta kepada pihak Al-Washliyah untuk mengosongkan dalam waktu dua hari gedung tersebut karena akan digunakan oleh SMP Negeri 2 Galang,” imbuh Dedi.

Dedi mengakui, Pemkab Deli Serdang menyegel gedung tersebut dengan dasar Peraturan Menteri Dalam Negeri yang melarang gedung pemerintah dipinjam pakai pihak swasta.

Sayangkan Tindakan Pemkab
Dedi yang juga anggota DPD RI ini menyayangkan sikap Pemkab Deli Serdang yang menyegel gedung sekolah tersebut hingga para siswa jadi korban. Dedi menjelaskan, sudah ada kesepakatan antara Al-Washliyah dan Pemkab Deli Serdang bahwa gedung tersebut nantinya akan dihibahkan.

“Bahwa Pemkab dalam hal ini Dinas Pendidikan sudah menyampaikan bahwa selanjutnya Pemerintah Kabupaten Deli Serdang akan menghibahkan gedung tersebut untuk Al-Washilyah untuk keperluan pendidikan,” sebut Dedi.

Namun karena adanya tidakan penyegelan itu, ia menuding Pemkab Deli Serdang tidak serius.

“Menurut kami pihak Pemkab Deli Serdang tidak serius menyelesaikan proses hibah ini,” jelasnya.

Ia menegaskan seharusnya tidak ada upaya menggagalkan kegiatan proses belajar mengajar di hari pertama masuk sekolah.

“Ini kan mulai tahun ajaran baru, harusnya tidak boleh ada upaya-upaya untuk menggagalkan kegiatan proses belajar mengajar yang dimulai hari ini di gedung sekolah Al-Washliyah di Galang tersebut,” jeas Dedi.

Ia juga mempertanyakan hati nurani Pemkab Deli Serdang karena tega membuat para siswa tak bisa belajar di hari pertama masuk sekolah.

“Dengan hadirnya mereka kemarin di hari Minggu, itu kan upaya untuk melakukan langkah-langkah agar kemudian anak-anak kita tidak bisa belajar di situ. Di mana hati nurani Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melihat bahwa anak-anak kita ini hari ini yang harusnya gembira belajar dihadapkan dengan situasi seperti ini,” imbuhnya.

Perlawanan Al-Washliyah
Dedi memastikan pihaknya akan melawan dan memperjuangkan agar gedung itu bisa dihibahkan. Apalagi tanah yang di atasnya dibangun gedung tersebut merupakan milik Al-Washliyah.

“Kami akan sampaikan, bahwa ampai titik darah penghabisan Al-Washliyah akan membela hak-haknya, apa yang sudah diwariskan pendahulu,” tuturnya.

Pihaknya juga akan mendaftarkan permohonan eksekusi bangunan sekolah itu ke pengadilan. Dedi juga mengatakan, terkait polemik gedung tersebut sebenarnya sudah ada putusan Mahkamah Agung.

“Sebagaimana yang sudah diperintahkan oleh putusan Mahkamah Agung sebelumnya. Kami juga akan melakukan upaya agar proses belajar mengajar anak-anak kami bisa segera berjalan.” jelasnya.

Siswi Minta Tolong ke Prabowo
Salah satu siswi dari sekolah Ak-Washliyah tersebut juga mengutarakan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto membantu menyelesaikan persoalan gedung tersebut.

“Pak Prabowo, Pak DPRD, tolong kami Pak. Kami sekolah ingin damai Pak,” kata siswi bernama Refa, Senin (15/7/2025).

Hal itu disampaikan Refa saat dikunjungi Ketua DPRD Deli Serdang Zakky Shahri. Refa bercerita, dia beserta pelajar lainnya sudah datang sejak pagi ke lokasi sekolah itu namun tidak diizinkan masuk oleh petugas dari Satpol PP yang menjaga sekolah.

“Kami dari pagi, kami nungguin nggak dibuka-buka gerbangnya Pak untuk sekolah Pak. Kami butuh belajar dengan tenang Pak,” ujarnya.

Dia mengaku gedung sekolahnya sering dilempar batu. Untuk itu, Refa kembali meminta pertolongan.

“Tiap hari kami digangguin Pak, dilempari seng kami pakai batu Pak. Tolong kami Pak,” ungkapnya.

Pembelaan Bupati Deli Serdang
Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan juga sudah membuka suara terkait penyegelan gedung sekolah di Kecamatan Galang. Bupati mengklaim sekolah itu disegel atas kesepakatan bersama antara Pemkab Deli Serdang dan Al-Washliyah.

“Yang menutup itu sekarang siapa? Gedung itu disegel oleh kedua belah pihak, disegel oleh pihak pemkab dan disegel oleh pihak Al-Washliyah, sampai proses hibah berlangsung. Yang melarang anak-anak Al-Washliyah masuk itu ya Al-Washliyah sendiri lah,” kata Asri Ludin kepada detikcom, Senin (14/7/2025) malam.

Pria yang akrab disapa Aci itu mengatakan, dalam perjanjian antara Pemkab Deli Serdang dengan Al-Washliyah, kedua belah pihak tidak boleh menggunakan gedung sekolah itu.

“Kan ada perjanjiannya itu, sekolah itu stanvas, tidak ada yang boleh masuk, masing-masing pihak menyegel. Jadi kenapa tiba-tiba Al-Washliyah mendatangkan anak-anaknya ke situ. Berarti mereka nggak beretikad baik dong,” ujarnya.

Dia menyebut, Pemkab sudah berniat untuk menghibahkan bangunan yang sebelumnya digunakan untuk SMP Negeri 2 Galang tersebut. Namun, proses hukum sebut Aci harus sesuai aturan hukum.

“Kami hanya bisa menghibahkan gedung itu bila mereka mematuhi ketentuan yang berlaku, Permendagri 19, apabila aset itu tidak dipakai lagi,” sebutnya.

“Kalau nunggu aset itu tidak dipakai, saya harus menamatkan dulu. Ada di situ kelas 2, kelas 3. Dan itu membutuhkan waktu 2 tahun. Dalam waktu 2 tahun saya siapkan lah sekolah pengganti,” sambungnya.

Lambat Ungkapkan Kematian Ripin, Polda Sumut Check Penyidik Polres Deliserdang

Sumber di kepolisian mengatakan, minimal tiga penyidik diundang ke Polda Sumut pada Jumat (18/7/2025), untuk jalani pemeriksaan.

“Dia, ke-3 nya dicheck Propam karena dipandang lambat dalam tangani kasus meninggalnya Ripin,” sebut sumber di barisan kepolisian, Jumat siang.

Advokat keluarga Ripin, Mardi Sijabat, akui sudah mendapatkan informasi berkaitan panggilan beberapa penyidik Polres Deliserdang yang tangani kasus meninggalnya Ripin.

“Dia, barusan aku dapat informasi masalah panggilan beberapa penyidik ke Polda. Dua atau tiga penyidik yang diundang ke Polda,” kata Sijabat saat diverifikasi reporter, Jumat sore.

Sijabat mengharap kasus kematian Ripin, yang diduga karena pembunuhan, bisa menjadi perhatian Kapolda Sumatera Utara. “Mudah-mudahan kasus ini masih tetap dalam supervisi Team Polda Sumut supaya cepat tersingkap,” lanjut Sijabat.

Telah Lebih 70 Hari

Kasus Ripin, masyarakat Perbaungan, sudah mengambil alih perhatian warga, karena telah lebih 70 hari semenjak meninggalnya, Polres Deliserdang tidak sanggup ungkap terdakwa dalam kasus itu.

Walau sebenarnya faksi penyidik sudah melakukan pra rekonstruksi, tetapi tidak seorang juga diputuskan terdakwa. Prihatinnya, sejumlah tanda bukti malah dibalikkan ke saksi khusus, yakni saksi yang semenjak Ripin masih hidup sampai beberapa detik meninggalnya, beberapa saksi itu ada bersama korban.

Melapor ke Kapolri

Awalnya karena penyelidikan kasus ini dipandang lambat, Mardi Sijabat sampaikan laporan ke 12 lembaga, termasuk Kapolri, Komisi III DPR RI, Kemenko Polhukam, sampai Kapolda Sumut. Sijabat minta supaya selekasnya dilaksanakan gelar kasus di Polda Sumatera Utara.

“Kami memandang proses penyelidikan kasus sangkaan pembunuhan merencanakan pada mendiang Ripin berkesan jalan pada tempat dan tersisa banyak keganjilan,” ucapnya.

Laporan Sijabat itu karena cemas penyelidikan kasus meninggalnya Ripin macet (berhenti) atau jadi tidak terang.

Dan beberapa waktu awalnya, saat meninggalnya Ripin Sijabat sebagai wakil keluarga sudah membuat laporan dengan cara resmi bernomor: LP/A/09/IV/2025/SPKT/Polresta Deli Serdang/Polda Sumut, tertanggal 30 April 2025.

Menurut Sijabat, korban Ripin diperhitungkan dibunuh dengan terkonsep dengan background atau pola asuransi. Nama saksi Juwita (bibi korban) dan anaknya Kelvin, yang diketahui selalu bersama korban ketika hidup dan beberapa menit saat sebelum meninggalnya, menjadi terlapor khusus dalam laporan polisi itu.

Meninggalnya Ganjil

Kasus ironis Ripin, yang disampaikan oleh saksi Juwita dan Kelvin, jika korban meninggal di parit teritori kebun Emplasmen, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang di akhir April 2025, sampai sekarang belum menjumpai titik jelas. Ke-2 saksi menyebutkan Ripin meninggal ditubruk L300 saat turun dari mobil saksi akan membuang air kecil, pada pagi hari (sekitaran jam 01.00 WIB).

Dalam olah tempat peristiwa dan menyaksikan keadaan mayat korban, faksi Satlantas Polres Deliserdang mengatakan tidak ada pertanda kematian korban karena kecelakaan lalulintas. Oleh karenanya faksi Satlantas selanjutnya memberikan kasus kematian Ripin ke Satreskrim Polres Deli Serdang. (*)

Wabup Deli Serdang Lomlom Suwondo BERJEMUR di STM Hulu Evaluasi TPA Sampah

Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, Lom Lom Suwondo SS melakukan Program Bupati Bekerja Berjumpa Masyarakat (Berjemur) di Dusun Tadukan Raga, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (18/7/2025).

Aktivitas dimulai memonitor Gotong Royong Jumat Bersih di Desa II, mengevaluasi rumah masyarakat atas nama Herizal yang sudah usai dibuat dana bergotong-royong dan Inspeksi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tadukan Raga yang mengaplikasikan mekanisme Sanitary Landfill.

Inspeksi ini dilaksanakan untuk pastikan jika pengendalian sampah di TPA itu telah sesuai standard yang diputuskan.

Sejumlah keuntungan dari implementasi sanitary landfill diantaranya kurangi pencemaran tanah dan air, menghambat penebaran penyakit, kurangi berbau tidak enak dan sebagainya.

Di kesempatan itu Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup, Elinasari Nasution SP menerangkan jika tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di Kabupaten Deliserdang ada dua, satu diantaranya ialah TPA Tadukan Raga. TPA ini mendapatkan animo dari Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq pada Tahun 2024 lalu.

“TPA ini salah satu di Sumatera Utara yang mengaplikasikan Sanitary Landfill. Adalah satu rintangan untuk kita untuk penilaian performa dari pemda atau kepala wilayah dan animo itu kelak akan dihargai Adipura,” terang Elinasari.

Kami mengharap stakeholder berkaitan seperti Kepala Organisasi Piranti Wilayah (OPD), Camat, Kepala Dusun bisa bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mendayagunakan warga supaya ingin memisah sampah rumah tangganya.

Adapun penilaian Adipura baru ialah tiga % dari semua keseluruhan Bujet Penghasilan dan Berbelanja Wilayah (APBD) diteruskan ke pengendalian persampahan.

“Maknanya, semua baris paling kecil itu APBD nya diatur ke persampahan dari keseluruhan tiga % barusan,” kata Elinasari.

Wakil Bupati menjelaskan hari ialah lawatan teratur kita dalam rencana mengkonsolidasikan sub sectoral kerja tersangkut organisasi pemerintah wilayah. Alhamdulillah ini hari kita sudah melihat rencana TPA kita untuk saat 20 tahun cukup.

” Aku pastikan semua instrument berkaitan mengenai rencana aku minta ke Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala UPT TPA Tadukan Raga jika dapat semua program dan rencana kita terpadu dari periode pendek, menengah dan periode panjang hingga tidak ada bertumpang-tindih dan tidak ada statis program, karena program itu harus berkesinambungan,” kata Lom Lom Suwondo.

Dalam rencana mensukseskan servis kita ke semua warga Kabupaten Deliserdang, dalam masalah ini yang kita evaluasi di hari ini aku mengharap rencananya harus masak

“Jangan ini hari kita ada rumor, kita kerjain ini, kelak rumor lainnya kita kerjain itu pada akhirnya tidak terpadu. Termasuk semua pembangunan, aku minta dinas berkaitan seperti Dinas Cipta Kreasi dan Tata Ruangan dan simpatisan dari TPA ini minta terpadu pembangunannya,” kata Lom Suwondo.

Wakil Bupati menghargai aktivitas bergotong-royong yang diselenggarakan di Dusun Tadukan Raga, Kecamatan STM Hulu.

“Semoga aktivitas bergotong-royong dan sama-sama menolong ini menjadi budaya kita dan rumah yang kita datangi barusan (rumah Bapak Herizal) dananya dari bergotong-royong, itu harus kita bangun,” tutup Wakil Bupati.

Usai dari TPA Tadukan Raga, Wakil Bupati bersama kelompok meneruskan aktivitas dengan mengevaluasi Sekolah Dasar (SD) Negeri 106177 Tungkusan Kecamatan STM Hulu untuk menyaksikan halaman belakang dan tembok pagar yang amblas/longsor karena gerakan tanahnya.

Selanjutnya, Wakil Bupati bersama kelompok ke arah aktivitas Cocok Jempol (Program Servis Kesehatan Memakai Jempol) dan Check Kesehatan Gratis (CKG). Juga sekaligus, di tempat yang masih sama berjumpa dengan warga.

Wakil Bupati membagi beras ke masyarakat Lanjut Umur (Lanjut usia) dan Anak Yatim, memberikan dengan simbolik Agunan Kematian BPJS Ketenagakerjaan untuk Karyawan Rawan dari Dana APBD Kabupaten Deliserdang dan terima dengan simbolik Kartu BPJS Ketenagakerjaan Karyawan Rawan APBD Kabupaten Deliserdang daerah Kecamatan STM Hulu sekitar 1.501 peserta dari perwakilan BPJS Ketenagakerjaan ke Wakil Bupati juga sekaligus penyerahan tempat sampah ke kepala Dusun Tadukan Raga.

Di kesempatan itu, Wakil Bupati tiba ke Dusun Tadukan Raga ini untuk pastikan servis Pemerintahan Kabupaten Deliserdang bisa sentuh secara langsung ke warga.

“Hari ini diselenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis, alat rekaman administrasi kependudukan. Kami ingin menyaksikan dan menegur secara langsung bapak-ibu sekaligus langsung, umumnya cuma menyaksikan dari banner,” kata Wakil Bupati.

Di kesempatan itu, Wakil Bupati menjawab inspirasi dari Herdiawan, perwakilan warga Dusun Tadukan Raga. Untuk rumah yang atap yang tidak ada, telah kami kunjungi dan tempat tinggalnya telah usai.

“Untuk saran untuk SD yang halaman belakang dan Tembok Pagar yang longsor, barusan telah kita evaluasi semoga tahun ini dapat dipugar,” ucapnya

Tersangkut CSR dari TPA Tadukan Raga, Wakil Bupati menjelaskan jika CSR itu umumnya dari beberapa perusahaan yang terdapat di Kabupaten Deliserdang, TPA Tadukan Raga kelompok bukan perusahaan.

Tetapi Pemerintahan Kabupaten memerhatikan warga disekitaran TPA itu berkaitan dengan servis kesehatan dan itu gratis.

Tetapi, warga ikut dalam TPS 3R ialah kependekan dari Tempat Pemrosesan Sampah dengan konsep Reduce (kurangi), Reuse (memakai kembali), dan Recycle (mendaur ulang), dapat kurangi beban sampah yang terdapat di TPA itu.

” Lewat Cocok Jempol (Program Servis Kesehatan Memakai Jempol) dan Check Kesehatan Gratis (CKG). Oleh karena itu, ke warga untuk merekam admistrasinya ke Dinas berkaitan. Dengan lewat jempol saja, kita dapat mengecek kesehatan, tidak butuh membawa KTP, Kartu Keluarga dan yang lain karena telah terdata,” terang Wakil Bupati

Aktivitas ditutup Ziarah ke pusara Bekas Bupati Deliserdang, Wan Oemaroeddin Barus dan Sholat Jumat bersama warga

Ikut menemani, Pendamping Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat, Dr Drs Citra Effendi Capah MSP bersama Kepala Organisasi Pemerintahan Wilayah (OPD), Camat STM Hulu, Kode Sichombing SSTP MSi bersama Muspika, Kepala Dusun Tadukan Raga, Muhammad Pemurah hati dan yang lain. (rol)

Memiliki masalah dengan Al Washliyah, Wabup Deli Serdang, Lom Lom Suwondo Disebutkan Mengunci Langsung SMP Negeri 2 Menggalang? Ini Ceritanya

Deli Serdang | Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, Lom Lom Suwondo sebelumnya tidak pernah ikut dalam lakukan penyegelan gedung SMP Negeri 2 Menggalang di Dusun Petumbukan, Kecamatan Menggalang, sama seperti yang dikabarkan di mass media belakangan ini berjudul, “tengah Malam, Wakil Bupati Lom Lom dan Beberapa puluh Aparat Pemkab Deli Serdang Segel Kembali Bangunan Sekolah Mantan SMPN 2 Pertumbukan.”

Dalam cerita atau isi informasi itu mengatakan, Wabup Deli Serdang, Lom Lom Suwondo langsung pimpin penyegelan gedung SMP Negeri 2 Menggalang itu, pada Senin malam, 14 Juli 2025.

Berikut cuplikan cerita atau isi informasi di satu diantara media online: “Prihatinnya, kehadiran aparat di saat-saat penggantian hari itu dipegang secara langsung oleh Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo. Kehadiran mereka bukan justru menentramkan situasi yang pada Senin siangnya suara tangis pelajar-siswi sebelumnya sempat memecahkan halaman sekolah. Bukan juga menurunkan pekikan histeris dan kecaman-kecaman dari pelajar dan kader Al-Washliyah. Dan bukan juga memberi respon jeritan siswi yang sebelumnya sempat meminta bantuan pertolongan ke Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.”

“Isi informasi itu tidak sama sekali betul. Wakil Bupati sebelumnya tidak pernah ke Menggalang (SMP Negeri 2 Menggalang) untuk mengunci gedung SMP Negeri 2 Menggalang itu,” jelas launching yang diterima Realitaonline.id, Rabu (16/7/2025).

Penyegelan yang sudah dilakukan, pada Minggu, 13 Juli 2025 itu dilandasi persetujuan bersama Dinas Pendidikan Deli Serdang dengan Pengurus Wilayah Al Jamiyatul Washliyah Deli Serdang, dalam masalah ini Pengurus Cabang (PC) Al Washliyah Menggalang.

Persetujuan bersama itu tercantum pada Informasi Acara Serah Terima Barang Punya PD Al Jamiyatul Washliyah Kabupaten Deli Serdang di Gedung SMP Negeri 2 Menggalang, Kecamatan Menggalang, Kabupaten Deli Serdang, yang diberi tanda tangan Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang, Yudy Hilmawan dan Ketua PC Al Washliyah Menggalang, HM Amin TS. Dalam Informasi Acara Serah Terima Barang itu tercatat, “Di hari ini, Minggu, 13 Juli 2025, berada di SMPN 2 Menggalang, Kecamatan Menggalang, Kabupaten Deli Serdang.

Sesuai Ketentuan Menteri Dalam Negeri No.19 Tahun 2016 mengenai Dasar Pengendalian Barang Punya Pemerintahan Wilayah, jika gedung bangunan SMPN 2 Menggalang adalah asset Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, dalam masalah ini terdaftar di asset Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang.

Seterusnya, diberi waktu selambatnya 2 hari sesudah tanggal diberi tanda tangannya informasi acara ini, untuk dikeluarkan semua barang sebagai punya PD Al Jamiyatul Washliyah Kabupaten Deli Serdang dari gedung bangunan SMPN 2 Menggalang.

Barang punya Al Washliyah jika dikeluarkan dari gedung bangunan SMPN 2 Menggalang, karena itu faksi Pemkab/Dinas Pendidikan pun tidak bisa masukkan barang kepunyaannya (sama kosong).

Disegel bersama-sama dan sama tidak sama-sama manfaatkan gedung SMPN 2 Menggalang dan dikunci bersama memakai 2 buah kunci gembok.(HZ)

Perselisihan Bangunan Sekolah di Deli Serdang, Pelajar Jadi Korban

Proses belajar mengajarkan di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Dusun Petumbukan Kecamatan Menggalang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara terusik. Sampai hari ke-2 (15/7) Selasa pelajar tidak bisa belajar dalam ruang.

Ini karena faksi pemerintahan kabupaten mengunci gerbang sekolah karena sudah setuju dengan faksi sekolah tidak untuk memakai bangunan sekolah sepanjang proses perselisihan.

Kadis Kominfo Deli Serdang Khairul Azman menjelaskan ke-2 faksi telah setuju tidak untuk memakai bangunan sekolah itu. Sekolah disebut adalah asset Pemkab Deli Serdang yang pernah dipakai oleh pelajar-siswa SMP N 2 Menggalang, dan tanah sekolah ialah punya Al Washliyah.

Sementara itu Muhammad Amin Ketua Pimpinan Cabang Al Washliyah Menggalang menjelaskan untuk sekarang ini faksi sekolah tetap mengalihkan beberapa beberapa barang yang terdapat di ruang untuk dibawa ke gedung induk Al Washliyah. Beberapa pelajar akan belajar dalam gedung induk. Tetapi karena kebatasan ruangan karena itu faksinya akan membuat tenda di halaman sekolah. Al Washliyah mengharap perhatian pemerintahan untuk kenyamanan belajar mengajarkan.(#)

Pertama di Sumut, 61.352 KK di Deliserdang Akan Terima Bantuan Beras

Bulan ini, sekitar 61.352 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, akan terima kontribusi beras. Bupati Deliserdang Asri Ludin Tambunan menentukannya di pertemuan koordinir pendistribusian Cadangan Beras Pemerintahan (CBP) 2025 di Graha Bhineka Gagah Jaya, Lubukpakam.

Kontribusi ini, pertama kalinya diteruskan di Sumut. Memperlihatkan jika Deliserdang paling cepat mengimplementasikan semua beberapa program yang ditargetkan pemerintahan. Pendistribusian beras bekerjasama dengan semua kades untuk pastikan yang menerima ialah orang yang memiliki hak.

“Aku minta bantuan, jangan disalahpergunakan kontribusi ini. Pastikan benar, beras ini dapat kurangi berat hidup 61.352 kepala keluarga kita yang akan datang,” kata Asri dalam info tercatatnya, Selasa, 15 Juli 2025.

Asri minta Tubuh Masalah Logistik (Bulog) memberikan data calon yang menerima kontribusi “by name, by address” supaya bisa disesuaikan data Pemkab Deliserdang. Eksekutor Pendamping 2, Hendra Wijaya disuruhnya memberikan laporan secara periodik sebagai bahan penilaian. Argumennya, bila ada permasalahan dapat segera diperhitungkan, tidaklah sampai menjadi pergolakan sosial di tengah warga.

“Aku berharap koordinir dan kerja sama dengan Bulog dapat bersambung dan menjadi parameter pendistribusian yang bagus ke warga. Bukan hanya untuk Deliserdang, tetapi Sumatera Utara,” sebut Asri.

Eksekutor pekerjaan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Syarifah Alwiah sampaikan, calon yang menerima kontribusi beras menyebar di 393 dusun dan kelurahan. Satu dusun yang tidak masuk sebagai yang menerima ialah Dusun Payasampir di Kecamatan Menggalang. “Stock gabah sekarang ini 29.540 kg, jika diubah ke beras sekitar 18.788 kg,” kata Syarifah.

Satu diantara program stimulan ekonomi kwartal dua ialah kontribusi pangan beras yang diteruskan pada Juni danJuli 2025. Kepala Tubuh Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, ada 18,tiga juta Keluarga Yang menerima Faedah (KPM), setiap KK terima 20 Kg. Perkiraan bujet yang dikeluarkan pemerintahan Rp 4,9 triliun.

“Pastikan kontribusi pangan beras mengarah barisan desil 1 sampai 7, memang warga yang paling perlu ditolong. Pendistribusian diawali dari beberapa daerah cukup jauh seperti Indonesia timur dan banyak daerah 3TP (Ketinggalan, Paling depan, Paling luar, dan Tepian). Itu yang digerakkan lebih dulu,” kata Arief.

Kontribusi pangan beras ini, diharap menggerakkan kemajuan ekonomi nasional, minimum mengarah ke 5 %. Disamping itu, menjaga daya membeli warga. Keseluruhan stock CBP yang diatur Bulog sekarang ini, di angka empat juta lebih. Resapan sama dengan beras dalam negeri di atas 80 % dari sasaran tiga juta ton.

Unit Regident Publikasikan OPS Taat Toba 2025 Dengan 3S di Ruangan Nantikan Servis Satpas Polresta Deli Serdang

DELI SERDANG -Dalam kerangka menyosialisasikan Operasi Taat Toba 2025, Unit Regident dari Unit Lalulintas Polresta Deli Serdang, beri pembelajaran humanis ke pemohon SIM di Ruangan tunggu servis Satpas Polresta Deli Serdang. Kamis (17/7/2025).

Diaplikasikan nya program pembelajaran Operasi Taat Toba 2025, secara humanis oleh Satlantas (Unit Lalu Lintas ) ini mempunyai tujuan untuk tingkatkan kualitas servis di Satlantas Polresta Deli Serdang.Publikasi ini untuk mengutamakan keutamaan keramahan dan norma komunikasi dalam servis, membuat kesan-kesan positif dan mempermudah hubungan di antara petugas dan warga

Ditambah sekarang ini pada umumnya Barisan Polda Sumut dan secara eksklusif Polresta Deli Serdang tengah melangsungkan Operasi kewilayahan dengan kode Ops Taat Toba-2025. Tutur Kasat Lalu Polresta Deli Serdang Kompol Johan Kurniawan, S.I.K, M.A, M.I.K.Dengan memprioritaskan senyuman salam dan sapa, ke warga, aktivitas publikasikan OPS Toba 2025 ke masyarakat yang membuat dan perpanjang SIM di ruang nantikan Satpas adalah usaha pembelajaran yang dihidangkan dengan humanis Satlantas Polresta Deli Serdang.

Keutamaan kesadaran warga dalam menaati ketentuan lalu lintas untuk keselamatan bersama-sama. Operasi Taat Toba terus akan kami kerjakan sampai tanggal 27 Juli 2025 sepanjang 14 (Empat Belas) hari. untuk meningkatkan keterdisiplinan pengendara dan kurangi angka kecelakaan di daerah hukum Polresta Deli Serdang.Lanjut Kompol Johan, lewat publikasi langsung ke pemakai jalan ialah bentuk usaha servis yang dihidangkan dengan humanis Satlantas Polresta Deli Serdang untuk mendidik warga supaya patuh dan teratur pada ketentuan lalu lintas.

Kami mengimbau pada semua warga pengendara kendaraan motor supaya melengkapi beberapa surat kendaraan waktu pergi, agar tidak tertangkap dan di tindak saat operasi”. Tandas Kompol Johan.res2

Warganet Gerebek Instagram Bupati Deli Serdang Selesai Segel Sekolah Al-Washliyah

Pelajar sekolah Al-Washliyah di Petumbukan, Kecamatan Menggalang, Kabupaten Deli Serdang belajar dalam luar gedung sekolah di hari pertama masuk sekolah karena disebutkan gedung sekolah disegel Pemkab Deli Serdang. Instagram Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan juga digerebek warganet selesai penyegelan sekolah tersebut.
Amatan detikSumut di kotak kometar Instagram Asri Ludin, Selasa (15/7/2025), kelihatan beberapa puluh komentar di upload paling akhir Asri Ludin. Asri Ludin kelihatan seringkali membalasnya komentar warganet.

“Segel trus tu sekolah Al Washliyah..jadi bupati kok sukai memiara perselisihan..komunikasi buruk,,tidak bs ternyata anda mencari jalan keluar dan duduk bersama pengurus Al Washliyah?segel anda justru buat situasi semakin ribut,” begitu dicatat akun @rio_siregar30.

“Membuka segel sekolah Al washliyah.. Misalkan sekolah anak mu disegel cammana hatimu sebagai orangtua” tulis akun @m_r_lubis

Dikabarkan sebelumnya, ramai pelajar sekolah Al-Washliyah di Petumbukan, Kecamatan Menggalang, Kabupaten Deli Serdang belajar dalam luar gedung sekolah di hari pertama masuk sekolah. Hal tersebut karena gedung sekolah mereka disebutkan disegel Pemkab Deli Serdang.

Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara benarkan ada penyegelan gedung sekolah Al-Washliyah yang sudah dilakukan Pemkab Deli Serdang itu.

“Ya (gedung sekolah Al-Washliyah disegel Pemkab Deli Serdang),” kata Ketua PW Al-Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara ke detikcom, Senin (14/7/2025).

Perselisihan gedung dan tempat di Menggalang itu mulai muncul di periode pemerintah Bupati Deli Serdang Asri Ludin Tambunan. Untuk dipahami, gedung yang digunakan untuk sekolah itu memang punya Pemkab Deli Serdang, tetapi gedung itu berdiri di atas tanah punya Al-Washliyah.

Dedi akui faksi Pemkab mengunci gedung itu semenjak Minggu (6/7). Bahkan juga petugas Satpol PP ikut di turunkan menjaga gedung perselisihan itu. Faksi Pemkab minta Al-Washliyah kosongkan gedung tersebut.

“Tempo hari hari Minggu, sejumlah Satpol PP dan Kadis Pendidikan (Deli Serdang) dan aparatur tiba ke komplek gedung sekolah. Selanjutnya mereka minta pada pihak Al-Washliyah untuk kosongkan dalam kurun waktu 2 hari gedung itu karena akan dipakai oleh SMP Negeri 2 Menggalang,” tambah Dedi.

Dedi mengaku, Pemkab Deli Serdang mengunci gedung itu dengan dasar Ketentuan Menteri Dalam Negeri yang larang gedung pemerintahan dipinjamkan gunakan faksi swasta.

Bulan Muharram, HWK Deli Serdang Santuni Anak Yatim

Deli Serdang – Rayakan peristiwa tahun baru islam 1 Muharram, Himpunan Wanita Kreasi (HWK) Deli Serdang share bersama anak yatim, Selasa (15/7), jam 14.00 wib, di aula Beringin DPD Partai Golkar Deli Serdang.
“Peristiwa 1 muharram ini adalah moment tahunan . Maka telah semestinya kita merayakan bersama anak yatim. Hingga awalnya tahun ini dapat menjadi karunia untuk kita,”ungkapkan ketua HWK Deli Serdang ibu Sulastri.

Sementara, ketua DPD Partai Golkar Deli Serdang H. Hamdani Syahputra dalam instruksinya berterima kasih ke pengurus HWK Deli Serdang yang demikian aktif pada aktivitas peristiwa keagamanan.
“Dahulu HWK Deli Serdang vakum. Tetapi, saat ini HWK Deli Serdang demikian aktif semenjak dinahkodai ibu Sulastri. Baik dari sektor UMKM atau aktivitas keagamaan,”bebernya ditemani ketua IIPG ibu Dewi Pertiwi.
Dan menurut Ketua HWK Sumut diwakilkan oleh ibu Fauziah Bacin menjelaskan seirama dengan perkataan wakil ketua DPRD Deli Serdang.”Karena baru bulan kemarin kami tiba ke Deli Serdang diundang oleh ibu Sulastri, ini hari kami balik lagi kesini untuk acara 1 Muharram. Kami benar-benar senang dengan HWK Deli Serdang, mudah-mudahan HWK-HWK kabupaten/kota yang lain lakukan hal yang sama dengan HWK Deli Serdang ini.

Di akhir acara, HWK Deli Serdang memberi bantuan ke 44 anak yatim yang terdapat di Lubuk Pakam. Mudah-mudahan bantuan yang diberi dapat berguna kata ibu sulastri. (rel)